Jumat, 07 Mei 2010

kerja bangku dalam fabrikasi logam

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mata kuliah fabrikasi logam merupakan mata kuliah yang berisikan materi perkuliahan yang harus dipahami dan praktek yang harus dikuasai.Salah satu praktek yang dilakasanakan dalam perkuliahan ini adalah praktek kerja bangku.Praktek kerja bangku yaitu praktek tentang bagaimana kita menghasilkan sebuah baja dengan benda kerja yang mulanya memiliki ukurang yang tidak tentu, menjadi sebuah benda kerja yang memiliki kerataan yang standar, dan memiliki ukuran yang telah ditentukan dalam lembar pekerjaan kerja bangku.
Praktek kerja bangku melatih agar mahasiswa mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu, sesuai dengan lembar pekerjaan yang telah ditentukan.Hal ini dapat dicapai bila mahasiswa melakukan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
Untuk melaporkan hasil dari pekerjaan yang telah diselesaikan dalam waktu lima pertemuan.Maka dibuatlah laporan fabrikasi logam, dalam hal ini yaitu praktek pengerjaan kerja bangku.


1.2 Tujuan Penulisan Laporan
Pembuatan laporan ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam mempelajari praktek fabrikasi logam dalam hal ini yaitu praktek kerja bangku.Tujuan dari penulisan laporan ini sendiri yaitu :
• Melaporkan hasil kerja praktek kerja bangku selama lima kali pertemuan
• Memahami cara pengerjaan praktek kerja bangku
• Mengetahui dan mengerti alat dan bahan yang digunakan dalam praktek kerja bangku
• Mengerti cara penggunaan dari alat kerja yang digunakan
• Menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi selama praktek kerja bangku
• Memenuhi tugas akhir dari praktek kerja bangku


1.3 Ruang Lingkup Kajian
Laporan praktek fabrikasi logam ini khususnya kerja bangku memiliki ruang lingkup kajian meliputi :
• Bagaimana tujuan dari praktek fabrikasi logam khususnya praktek kerja bangku
• Alat dan bahan yang digunakan selama praktek kerja bangku
• Langkah kerja dari praktek ini
• Temuan yang dihasilkan dari praktek kerja bangku ini


1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Ruang Lingkup kajian
1.4 Sistematika penulisan

BAB 2 ISI
2.1 A. Tujuan Praktek
2.2 B. Alat ( alat utama, alat tambahan, alat keselamatan kerja)
2.3 C. Bahan ( jenis bahan dan ukuran )
2.4 D. Landasan Teori
2.5 E. Langkah Kerja
2.6 F. Temuan Praktek dan Pembahasan

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 4 LAMPIRAN
4.1 A. Daftar Rujukan
4.2 B. Jobsheet
4.3 C. Gambar Kerja















BAB 2
ISI LAPORAN
2.a Tujuan Praktek
2.a.i Tujuan Umum
Tujuan umum dari pengerjaan prkatek kerja bangku ini antara lain :
• Agar mahasiswa memiliki keterampilan
• Mampu melakukan pekerjaan sesuai lembar pekerjaan
• Memakai alat kerja dengan baik dan benar
• Memiliki keterampilan dalam bidang praktek logam
• Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu\
2.a.ii Tujuan Khusus
Selain tujuan umum pekerjaan praktek fabrikasi logam dalam hal ini kerja bangku memiliki tujuan khusus antara lain :
• Mampu melakukan pekerjaan kikir rata
• Melakukan pengerjaan kikir siku
• Pengukuran baja sesuai dengan lembar pekerjaan
• Mampu melakukan pengeboran
• Mengukur kerataan benda dan kesikuan benda dari enam sisi baja



2.b Alat
2.b.i Alat utama
Alat utama yaitu alat yang memiliki peran penting dalam pengerjaan kerja bangku ini yang diantaranya :
• Kikir kasar
Yaitu alat kerja pengikis permukaan dari batang baja yang memiliki permukaan kasar.Alat ini memiliki ulir di permukaannya sebagai pengikisnya.
• Kikir halus
Yaitu alat kerja pengikis permukaan dari batang baja yang memiliki permukaan kasar.Beda dengan kikir kasar, kikir halus memiliki permukaan yang lebih halus.Digunakan sebagai penghalus permukaan benda setelah dilakukan pengikiran dengan kikir kasar.
• Jangka sorong
Yaitu alat skala ukur yang mengukur ketebalan, diameter luar benda dan diameter dalam.Disini digunakan untuk mengukur ketebalan dari batang baja.
• Penggaris siku
Yaitu alat ukur yang digunakan untuk melihat kesikuan dari benda.
2.b.ii Alat Tambahan
• Ragum
Sebagai alat bantu dalam penyimpanan batang baja pada saat dilakukan pengikiran, yaitu dengan cara dijepit.Posisi ragum sangat mempengaruhi cara pengikiran yang baik.

• High gauge
Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian dari suatu benda.Dalam hal ini, high gauge digunakan untuk mengukur tinggi batang baja dan melukis batang baja untuk selanjutnya dilakukan pengikiran sampai batas garis yang telah tercetak pada batang baja.
2.b.iii Alat Keselamatan kerja
• Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan kita dari benda tajam dan juga dari serbuk besi yang dihasilkan dari pengikiran logam baja.Alat ini juga melindungi tangan kita dari bahaya lecet pada tangan.
• Safety shoes
Sepatu khusus ini digunakan agar kaki kita terhindar dari benturan benda keras yang mengarah ke kaki kita pada saat melakukan praktek pengikiran.

2.c Bahan
Jenis bahan yang dipakai dalam praktek ini yaitu batang logam baja ST 37 yang berbentuk persegi.Untk dimensi ukuran benda kerja dapat dilihat di bagian lampiran.

2.d Landasan Teori
Kerja bangku memiliki beberapa jenis pekerjaan yang harus dilakukan, mulai dari pengikiran, pengeboran, dan juga pemilihan ragum sebagai dudukan benda kerja. Penjelasan lebih lanjut akan diterangkan di bawah ini
Kikir
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lain, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya..

Gambar 1. kikir
Bentuk kikir bermacam macam sesuai dengan kebutuhannya, sebagai contoh :
1. Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus. 2. Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga, segitiga kikir pada bagian ujungnya
mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar bidang benda kerja.
Cara memegang kikir yang benar yaitu dengan menempatkan ibu jari di atas tempat pegangan kikir.Kikir yang baik yaitu kikir yang memiliki gagang untuk pegangan.
Ragum
Ragum diguakan untuk menjepit benda kerja.Dengam memutar handle maka mulut ragum dapat membuka atau menutup.Dalam praktek kerja bangku kita harus memilih ketinggian ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita.

Gambar 2. ragum
Memilih tinggi ragum yang sesuai
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :
1. berdiri tegak di ragum
2. tempelkan kepalan tangan pada dagu
3. sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan, sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.
Posisi dari kaki juga sangat menentukan, agar ayunan saat melakukan pengikiran dapat sesuai dengan petunjuk dan menghasilkan pengikiran yang baik.
Pada saat dilakukan penjepitan benda ke dalam mulut ragum perhatikan posisi benda agar tidak miring.
Bor
Mesin bor yang digunakan yaitu mesin bor bangku.Mesin terdiri dari motor listrik tombol tekan, dan mata bor.Mata bor yang digunakan memiliki diameter jenis yang berbeda.


Penggaris baja
Penggaris baja adalah alat untuk ukur dimensi panjang dan juga bisa digunakan untuk mengukur kerataan dari benda. Biasanya memiliki skala dalam satuan millimeter dan inchi.
Vernier caliper (segmat)
Vernier caliver atau jangka sorong adalah alat ukur ketebalan, diameter luar dan diameter dalam yang presisi,sehingga ia dapat mengukur dengan tepat dengan tingkat kepresisian 1/100 milimeter ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100 milimeter.
Penggores
Adalah alat penggambar yang dibuat dari baja perkakas yang berbentuk selindris dan ujungnya diruncingkan. Dengan penggores dapt digambar garis-garis dipermukaan atas benda kerja. Sedangkan untuk menggambar garis-garis pada permukaan sisi atau samping benda kerja dapat digunakan balok gores atau pengukur tinggi.
Balok gores adalah alat berupa penggores yang dipasang pada standar atau balok dan dapat di geser naik-turun. Untuk mengganbar garis lurs dengan penggores diperlukan mistar baja sebagai alat bantu. Pada saat menarik garis, posisi penggores dimiringkan keluar dengan sudut kurang dari 90° dan dibuat sekali tarik, jangan melakukan goresan dobel.
Jika menggunakan penggoresan dengan balok gores maupun pengukur tinggi, ujung goresnya ditempelkan sedikit menekan sisi samping benda kerja. Kemudian blok standar penggores digeser sesuai dengan panjang garis yang diinginkan.
Penitik
Agar garis yang telah digoreskan pada permukaan benda kerja tidak mudah terhapus selama benda kerja tersebut dikerjakan, maka perlu digunakan penitik penggaris untuk memperjelas garis batasnya. Penitik garis dibuat dari baja perkakas yang berbentuk batang silindris dan salah satunya diruncingkan 60°.
Cara menggunakan penitik garis, ujung penitik ditimpakan pada garis yang telah dibuat kemudian dipuku-pukul ringan dengan palu dan berpindah-pindah sepanjang garis dengan jarak sedikit rapat. Untuk menandai titik senter digunakan penitik pusat. Titik senter tersebut jika akan membuat lubang dengan dibor. Penitik pusat ini mempunyai bentuk mirip dengan penitik garis hanya pada ujung runcing penitik pusat bersudut 90°. sudut lebar ini (90°) agar pada waktu mengebor pada titik ini menjadi tepat, karena ujung mata bor tidak lari/keluar dari titik tersebut.
Cara menggunakan penitik pusat, ujung penitik harus tepat pada titik yang ditentukan. Posisi penitik pusat dipegang miring terlebih dahulu setelah mata penitik pusat tepat mengenai titik yang ditentukan, posisi penitik diberdirikan tegak lurus kemudian dipukul dengan palu.

High gauge
High gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda serta melukis batang logam baja.High gauge merupakan alat ukur yang memiliki skala millimetre dan inchi.

Gambar 3. High gauge
2.e Langkah kerja
• Siapkan alat kerja, alat tambahan dan bahan kerja serta alat keselamatan kerja.
• Pasang benda kerja ke ragm dengan cara dijepit
• Kikir benda dengan kikir kasar pada salah satu sisi sampai rata dengan pisau baja.
• Setelah halus kikir dengan kikir halus.
• Kikir sisi ke dua (terlampir dalam gambar) dengan kikir kasar sampai permukaan rata, lalu ukur dengan pisau baja dan ukur juga kesikuannya terhadap sisi satu.
• Lajutkan ke sisi tiga (terlampir dalam gambar) yaitu sisi yang atas.Kikir sampai rata serta siku terhadap sisi satu dan dua.
• Setelah itu lanjut ke sisi empat (terlampir dalam gambar) lakukan pengkikiran sampai rata, serta siku terhadap sisi satu dan tiga.Pada sisi ini mulai dilakukan pengukuran ketebalan dari batang baja sampai 20 mm.
• Setelah itu lanjut ke sisi lima (terlampir dalam gambar) lakukan pengkikiran sampai rata, serta siku terhadap sisi dua dan tiga.Pada sisi ini mulai dilakukan pengukuran ketebalan dari batang baja sampai 20 mm.
• Untuk selanjutnya dilakukan pengkikiran pada sisi ke enam.Pada sisi ini selain permukaan rata dan juga siku terhadap sisi satu, dua, empat, dan lima, juga dimensi panjang dari benda harus 100 mm (terlampir dalam gambar)
• Setelah itu mulai melukis benda kerja dengan ukuran berdasarkan lembar kerja bangku (terlampir).
• Lakukan penitikan agar lukisan tidak hilang pada saat pengeboran.
• Lakukan pengeboran dengan bor senter Ø8 sampai Ø11
• Setelah beres melakukan pengeboran, simpan benda kerja di ragum
• Kikir benda kerja yang sudah dibor agar benda rata dan siku.
• Tetap lakukan pengukuran dengan mistar baja siku agar benda tidak kurang dari ukurang yang diinginkan.
2.f Temuan Praktek dan Pembahasan
Dalam praktek ini letak dari ragum dan juga posisi kaki sangat mempengaruhi hasil dari pengikiran.Posisi ragum yang pas dengan posisi badan dan juga posisi kaki dapat menghasilkan hasil kikiran yang rata, hal ini juga dipengaruhi oleh gerakan kaki yang baik.Dalam hal ini usahakan badan tidak bergerak karena akan mempengaruhi posisi kikir terhadap benda kerja dan benda pengikiran bisa miring atau melengkung.
Kerja bangku melatih mahasiswa untuk teliti, sabar serta bekerja berdasarkan lembar kerja yang telah ditentukan.Pekerjaan yang asal-asalan akan menghasilkan pengikiran yang tidak rata, karena posisi badan yang bergerak serta tumpuan lengan (siku) yang ikut bergerak.Posisi kaki yang baik yaitu posisi antara telapak kaki sekitar 45 o.dan juga peletakan benda pada capitan ragum harus pas dan rata, karena bila tidak rata kemungkinan besar dalam pengikiran, hasil kikir akan miring.
Jangan terlalu terpaku pada pengikiran, pengukuran benda harus terus dilakukan karena bial kita lupa mengukur benda, bisa saja dimensi benda akan kurang dari ukuran yang ditentukan dikarenakan pengikisan baja akibat pengkikiran yang berlebihan.



BAB 3
KESIMPULAN dan SARAN


Kesimpulan
Pekerjaan fabrikasi logam khususnya kerja bangku sangat berguna bagi keterampilan mahasiswa.Kerja bangku melatih mahasiswa dalam ketelitian dalam hal ini adalah mengukur kerataan sisi dari benda, kesikuan dan juga dimensi dari benda.Dan juga tepat waktu dalam hal ini yaitu harus sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah.Posisi ragum penjepit, ketinggian dari meja kerja, posisi kaki dan juga kondisi alat yang dipakai sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan mahasiswa.Banyak mahasiswa yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan tugas kerja bangku yang salah satunya disebabkan oleh beberapa factor diatas.
Saran
Kondisi tempat kerja dan juga jumlah mahasiswa yang terlalu banyak kadang membuat pengerjaan terganggu, mudah- mudahan pengaturan jadwal dan juga pembagian tugas misalnya dibagi dalam dua sift yang berbeda waktu lebih efektif dibandingkan dengan pembagian jenis praktek yang berbeda-beda.
Penyelesaikan dari pekerjaan sangat dipengaruhi juga oleh kondisi alat kerja.Oleh karena itu alat kerja harus dalam kondisi baik dan masih layak digunakan sebagai alat praktek, karena banyak pengerjaan benda kerja yang terbengkalai akibat alat kerja yang kurang memadai, misalnya kikir.
Mudah mudahn ini menjadi motivasi kita untuk lebih baik kedepannya.


BAB 4
LAMPIRAN

4.a Daftar Rujukan
• http://mamoth-pemesinan.blogspot.com/2010/03/kerja-bangku.html
4.b Job sheet (terlampir)
4.c Gambar kerja (terlampir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar